Sajak Ganang PandjiKesawa
(Sajak ini diterbitkan di bulletin Senthir edisi khusus Dies Natalies GmnI ke-56)
Mengalir di celah Batu
daun jatuh bergerilya
membawa waktu,entah kemana
karena jarak tak berbentuk
di batas mana tak tahu
tiarap di balik batu
daun berlari lagi
air mengalir
tak mau berhenti
tak mau berhenti
Ini jiwa seperti peluru
melesat cepat mencari raga
memburu dan memburu
tak akan berhenti
tak akan berhenti
peluru,di alur laminar
luruh di ragamu
habis senjaku
di waktu terhenti
malam Jogja
Februari 2010
0 komentar:
Posting Komentar