Sajak: Ganang Pandjikesawa
(Sajak ini diterbitkan di bulletin Senthir edisi khusus Dies Natalies GmnI ke-56)
Aku melihat barisan bendera hitam
jutaan kepala menunggu satu makam
langit pasti mengerti
arti hujan sore hari
aku dengar deru marching tidak berirama
mengejar-terkejar, kereta kemiskinan
habis seribu langkah, di satu arah
menuju kabung - isme
menuju gabung, Anarkisme
dendang genderang bertalutalu
di televisi
di korankoran
di radio
di baliho
di pangkalan ojek
di bibir pasar kota
di terminal dan stasiun
latah bicara demokrasi
deru itu tak tahu, mereka harus satu
bukan salah, hanyalah latah-melatah
apa kata,ketika kepala
beradu bicara, dan kau teriak !
aku pun teriak ! mereka teriak !
dunia teriak !
aku berontak !
09.48
08.03.2010
Candimendiro-Jogjakarta
0 komentar:
Posting Komentar