Sajak Aji Bantheng
(Sajak ini diterbitkan di bulletin Senthir edisi Dies Natalies GmnI ke-56)
Sekuat tenaga kuhembuskan nafasku
Terkadang percikan peluh berkelebat
Memang terasa berat
Penat pun terkadang merambat,
namun begitu terasa ringan
kala ayunan lengan bergetar
beradu dengan bentangan luas,
bentanganyang penuh akan sama,
sayang, cita, dan cinta
0 komentar:
Posting Komentar