Sajak Ahmad Sidqi
(Sajak ini diterbitkan di bulletin Senthir edisi Dies Natalies GmnI ke-56)
Ketika Kami berdemonstrasi di jalan
mereka mengumpat.
Ketika kami berorasi
mereka memaki.
Ketika kami dikejar polisi
mereka tertawa terbahak-bahak.
Tetapi ketika kami perjuangkan
berhasil membuka ruang-ruang Demokrasi
merekalah yang menikmati kini kami akan terus bergerak
dan mereka terus mengumpat,
memaki, dan tertawa terbahak-bahak
Sampai suatu ketika
mereka para pramugari cantik dan wangi itu di-PHK.
Para pekerja bank itu di-PHK.
Harga sembako naik.
UMR rendah.
Barulah mereka sadar
bahwa KETIDAK ADILAN hanyalah menunggu giliran
satu persatu akan mendapatkan gilirannya
Kini mereka yang berdemonstrasi
mereka yang berorasi.
Apakah kami harus membalasnya dengan menguap?
memaki? atau tertawa terbahak-bahak?
Tidak!!
Kami tetap menyayangi kalian
wahai orang-orang yang duduk di kursi senayan
berjas rapi, bermobil mewah
Jika hatimu bergetar dan marah melihat KETIDAK ADILAN
maka kau adalah SAUDARAKU!!
0 komentar:
Posting Komentar