Setelah tiga menit usai Diskusi Publik tentang Eknomi Kerakyatan Versus Neoliberalisme di University Club Gajah Mada (UC UGM) tepat pada jam 11:49 WIB. tanggal 18 Juni 2009. Aliansi Tolak Neoliberalisme yang terdiri dari GMNI, PMII, LMND dan IMM beraksi Demontrasi mulai dari depan UC hingga Bunderan UGM dengan tema Tolak Neoliberalisme.
Dalam orasinya Koordinator Umum Jay Akhmad mengatakan; “Pertama saat ini Rakyat Indonesia nyata berada dalam cngkraman Neoliberalisme. Neoliberalisme seperti yang kita saksikan sehari-hari semakin nyata menyengsarakan rakyat. Praktik nyata komersialisasi di bidang kesehatan, pendidikan dan kekayaan alam Indonesia (yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan sumber daya bangsa) akhir-akhir ini adalah bukti cengkraman Neoliberal di Indonesia. Semua tindakan neolib ini jelas bertentangan dengan citc-cita Poroklamasi Kemerdekaan Agustus 1945 dan tujuan Nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertibsn dunia. Kedua medan politik Pilpres 2009 adalah medan yang jelas bagi rakyat untuk melawan praktik neoliberalisme. Kami menilai bahwa Pasangan SBY–Boediono adalah penganut jalan neoliberal sebagaimana terbukti selam SBY menjabat sebagai Presiden. Karenanya kita harus bersatu mengalahkan Pasangan Neoliberal SBY-Boediono pada Pemilu Presiden 2009. Ketiga Dengan begitu, tidak membiarkan rakyat berada diantara “Maling Teriak Maling” tapi terus memperbesar kekuatan dan barisan rakyat dalam menghadapi bahaya neoliberalisme dengan terus-menerus membangun kerja sama-kerja sama anti neoliberalisme. Keempat Untuk itu kami menyerukan kepada seluruh rakyat dan para patriotis negeri ini; buruh, petani, kaum miskin kota, intelektual, pekerja seni dan budaya, pun keluarga prajurit dan pengusaha nasional untuk bersatu menghadang neolibralisme. “Kibarkan terus panji-panji perjuangan rakyat untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan sejati!!” tandasnya.
(TA)
Dalam orasinya Koordinator Umum Jay Akhmad mengatakan; “Pertama saat ini Rakyat Indonesia nyata berada dalam cngkraman Neoliberalisme. Neoliberalisme seperti yang kita saksikan sehari-hari semakin nyata menyengsarakan rakyat. Praktik nyata komersialisasi di bidang kesehatan, pendidikan dan kekayaan alam Indonesia (yang seharusnya dapat digunakan untuk meningkatkan sumber daya bangsa) akhir-akhir ini adalah bukti cengkraman Neoliberal di Indonesia. Semua tindakan neolib ini jelas bertentangan dengan citc-cita Poroklamasi Kemerdekaan Agustus 1945 dan tujuan Nasional Indonesia seperti yang tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945: melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah dara Indonesia, memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertibsn dunia. Kedua medan politik Pilpres 2009 adalah medan yang jelas bagi rakyat untuk melawan praktik neoliberalisme. Kami menilai bahwa Pasangan SBY–Boediono adalah penganut jalan neoliberal sebagaimana terbukti selam SBY menjabat sebagai Presiden. Karenanya kita harus bersatu mengalahkan Pasangan Neoliberal SBY-Boediono pada Pemilu Presiden 2009. Ketiga Dengan begitu, tidak membiarkan rakyat berada diantara “Maling Teriak Maling” tapi terus memperbesar kekuatan dan barisan rakyat dalam menghadapi bahaya neoliberalisme dengan terus-menerus membangun kerja sama-kerja sama anti neoliberalisme. Keempat Untuk itu kami menyerukan kepada seluruh rakyat dan para patriotis negeri ini; buruh, petani, kaum miskin kota, intelektual, pekerja seni dan budaya, pun keluarga prajurit dan pengusaha nasional untuk bersatu menghadang neolibralisme. “Kibarkan terus panji-panji perjuangan rakyat untuk menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan sejati!!” tandasnya.
(TA)
0 komentar:
Posting Komentar